Powered By Blogger

Sabtu, 31 Juli 2010

SEPERTIGA MALAM

sejuknya malam menusuk kedalam sum-sum
ramai yang terbaring merebahkan lambung keperaduannya
panggilan sepertiga malam hanya dituruti insan terpilih
bangkit tunduk sujud pada sang khalik

banyak insan menginginkan kemuliaan
tetapi malah kehinaan yang didapat
sebab mereka lupa mengabdi dan cinta dunia
padahal hanya dengan dekat dengan-Nya insan akan
berdiri dipuncak kebahagiaan yang abadi

KEMBARA HIDUP

Puas insan menempuh perjalanan hidup, mencari rahsia dibalik segala yang ditakdirkan sang pencipta. Bukan semua yang nampak arah tujuan yang sebenarnya, tetapi yang kebanyakannya jelas dapat dilihat dengan mata kepala insan-insan yang hanyut terpedaya oleh pancaroba. Betapa menyedihkan ketika indahnya kehidupan yang telah dianugerahkan Tuhan harus ternodai oleh beragam noda dan dosa. Bukannya tak sedar akan kesilapannya itu, akan tetapi seolah-olah tidak berdaya menghindar jauh darinya. Mengapa tidak berdaya...? mungkin jawabnya mereka tidak istiqamah dalam usaha perjuangan mendidik dan memelihara hawa nafsunya.

Jika bisikan dunia diturut pastilah akan timbul sesalan.Menuruti bisikan dunia ini membuatkan diri lupa mengabdi kepada sang pencipta.Maka butalah hati dari melihat kebenaran.Butanya hati jika lambat laun dibiarkan ianya akan menyebebkan matilah hati. Dan jika hati itu telah mati .... itulah penyebeb utama mengapa insan manusia tidak merasa takut, segan dan malu ketika mereka melakukan perbuatan dosa.

Betapa besar rasa kasih dan sayang-Nya kepada setiap hamba-hamba-Nya,Setiap diri ini lalai,silap dan berdosa maka dibukakan-Nya pintu kempunan seluas-luasnya. Namun alangkah buruknya sifat hamba-hamba yang tatkala melakukan perbuatan dosa dan tercela itu merasa sombong dan angkuh tak mahu mengakui kesalahannya itu,lantas ia tidak mahu bertaubat.Ia merasa besar kepala seola-olah segalanya ada pada dirinya. Dia itu lupa yang disengaja,sebab tidakkah mereka memikirkan bagaimanakah keadaannya disuatu masa nanti disaat nyawa berada ditenggorokan...??? Maka disaat itu segalanya tiada lagi berguna.

Bukankah kita harus ingat yang hidup itu pasti akan menempuh mati,dan apakah yang akan dijadikan persembahan ketika insan menghadap tuhannya,maka bekal menuju akhirat itu hanyalah amal ibadah  yang ikhlas semata-mata hanya untuk ALLAH.

Senin, 26 Juli 2010

HAMBA MULIA

Sudah menjadi suratan diri yang tak pernah terlepas dari ranjau godaan dunia berbelenggu dosa, membuat terlena dalam tipu daya dan akhirnya, hina penuh noda dan dosa.Terkadang hati turut berbisik... "tuluskah diri sujud pada-Nya" sebab jika benar mengapa masih saja tak dapat menahan diri menghindar sejauh-jauhnya dari berbagai rayuan dosa.

Benar !!! manusia dijadikan-Nya makhluk yang paling sempurna seisi alam bahkan bagi mereka yang taat setia,bertaqwa dengan ikhlas kepada Tuhannya maka mereka lebih mulia dari malaikat-malaikat yang sentiasa sujud, patuh dan taat terhadap perintah Tuhannya. Maka hamba yang mulia itu adalah mereka yang selalu berjuang untuk mendekatkan dirinya kepada Allah, berkorban dengan jiwa dan raganya di jalan Allah dan dengan keimanan dan ketaqwaan yang dimilikinya itu ia dapat memelihara jiwa dan raganya dari sebarang sifat dan perbuatan yang mazmumah (tercela).